Minggu, 15 November 2015

(IDVolunteering) Ketika Aku Jadi Relawan

Walau hujan badai kan terus melanda. Walau amuk gelombang tak henti menerjang. Walau terang mencegah, walau mentari kan membakar. Jangan letih menapaki kehidupan. Ujian bagaikan terik sinar sang surya. Hadir kedunia bersama berjuta karunia. Janganlah bertekuk lutut dalam pelukan putus asa. Janganlah bersimpuh dihadapan duka. Hadapilah segala tantangan. Sambutlah harimu dengan suka cita. Hadapilah segala ujian. Dalam kesulitan pasti ada kemudahan”_Shoutul Harakah.
Kutipan lagu tersebut selalu menjadi pembakar semangatku. Sungguh merupakan amanah yang besar sebagai koordinator relawan. Beberapa program yang digulirkan saat itu, diantaranya; 
  1.   Mesjidku Bersih dan Hijau 
  2.   Relawan Goes to School
  3. Kampus Relawan 
  4.  Siaga Bencana 
  5.  Launching Indonesia Mendongeng 
  6.  Kegiatan SRPH (Semarak Ramadhan Penuh Hikmah) meliputi, Berkah Buka Puasa (BBP), Syiar Qur’an (SQ), Berbagi Bingkisan Jompo.
  7. Kegiatan insidental lainnya.

Kepengurusanku selama 2 tahun kurang lebih, menjadi sangat bermakna setelah mengetahui bahwa inilah relawan. Relawan pantang menyerah, pantang mengeluh dan pantang ego. Ketika ada suatu musibah atau bencana kepentingan relawanlah yang nomor satu, karena mereka butuh uluran tangan kita. Mendahulukan kepentingan kelompok dibanding kepentingan pribadi. Relawan itu panggilan jiwa apapun profesinya. Sering teman-teman memplesetkan kata relawan, rela dan tidak melawan.
Dari katanya aja Relawan, yakni suka rela. Seseorang yang mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial suka rela tanpa pamrih. Ada beberapa pertanyaan dari teman-teman saya seperti ini;
“Mi, jadi relawan tuh di gaji engga?”
Saya jawab; “enggak, karena relawan itu hanya sebatas membantu toh, bukan pekerjaan yang terikat kontrak.”
“Oh, gitu ya.. Terus kamu dapat darimana uangnya bisa kesana kemari?”
“Maksud kamu? kalau saya makan sehari-hari ya adalah rezeki mah, aku kan di pondok sekarang mengurus pondok disitu saya makan dan tidur. Kalau ada bencana yang mengharuskan saya ke lokasi ya itu ada anggarannya dari kantor”
“ihh, enak ya jadi relawan jalan-jalan terus…”
Dalam hati, enak dari Hongkong, “capeek tahu,..”. sebenarnya capek tapi tergantung kitanya jika kita menikmatinya maka kelelahan dan capek itu serasa sirna. “Biarlah lelah asal Lillah”. 
Kemudian saya akan cerita singkat seputar program yang telah saya dan teman-teman relawan yang membantu mensukseskan program-program ini. Apa yang telah dilaksanakan semoga menginspirasi pembaca. Pertama, yaitu program Mesjidku Bersih dan Hijau. Program ini tujuannya yaitu untuk memakmurkan masjid, mesjid selain tempat ibadah sholat lima waktu. Juga bisa sebagai tempat dakwah, menimba ilmu, sharing-sharing kajian, atau yang lebih dikenal dengan sebutan halaqoh. Sasarannya adalah masjid yang kurang terawat, masjid yang memerlukan bantuan, dan kehijauan yang kurang tidak adanya bunga atau pohon di halaman masjid tsb. 
Kedua, Relawan Goes to School, yakni memberikan pelatihan-pelatihan baik itu training motivasi, training kepenulisan, training kewirausahaan. Disesuaikan dengan kebutuhan siswa di sekolah tsb. Oleh sebab itu pentingnya koordinasi dengan pihak sekolah, terlebih OSIS yang mengetahui kondisi apa yang dibutuhkan oleh teman-temannya.
Ketiga, Kampus Relawan, sebagai media kaderisasi, pembinaan relawan, sharing, dan hal-hal seputar informasi dari kantor rumah zakat. Selain itu pula Diksar (pendidikan dasar) ini merupakan event besar di relawan, sebagai bahan pembekalan dasar kemampuan relawan, juga sebagai ajang recruitment. Diksar terselenggara di daerah Buper Palutungan, Kuningan.
Rangkaian Agenda Diksar


Kampus Relawan Outdoor

Kampus Relawan Indoor kerjasama Radar Cirebon
"Malausma memanggil"Trauma Healing
Keempat, Siaga Bencana. Dimana salah satu nya kita ikut berpartisipasi memberikan bantuan korban gempa di Malausma, Banjir di Indramayu dan korban kebakaran. Bantuan berupa trauma healing bersama anak-anak korban, pengobatan gratis, pembagian kornet dan logistik lainnya disesuaikan dengan apa yang mereka butuhkan. Berikut beberapa dokumentasi “Malausma Memanggil.”

Kelima, launching Indonesia mendongeng. Mendongeng merupakan salah satu program untuk adik-adik di daerah binaan. Mendongeng salah satu media untuk memberikan wawasan, melatih kecerdasan melalui bercerita dan supaya anak-anak tidak kehilangan dunianya.
Launching Indonesia Mendongeng
Keenam, kegiatan SRPH (Semarak Ramadhan Penuh Hikmah) meliputi Berkah Berbuka Puasa, dilaksanakan di daerah-daerah binaan RZ (Rumah Zakat) membagikan paket nasi komplit plus takjilnya. Syiar Qur’an, yaitu membagikan AlQur’an di daerah yang membutuhkan karena ditempat tersebut tidak adanya AlQur’an / Iqra, yang baik, tidak sobek. Berbagi bingkisan jompo, sebagai bentuk perhatian RZ kepada ibu-ibu jompo (nenek-nenek) yang lebih membutuhkan. Biasanya ini dibagikan ketika mau dekat waktu lebaran.
Pembagian Iqro untuk Adik-adik TPA
Ketujuh, kegiatan insidental seperti mengadakan Gerakan Pantai Ku Bersih, waktu itu kita laksanakan di pantai Kejawanan, hasilnya kita mendapatkan sampah sebanyak 4 trashbag. Disana banyak sampah plastik bekas makan dan minum pengunjung. Bantu sebar flyer Super Qurban. Biasanya bersama tim ZA di titik-titik lampu merah kita melaksanakan penyebarannya. Bantu CSF (Cita Sehat Foundation) melaksanakan pengobatan gratis. Titik lokasinya biasanya di daerah-daerah yang membutuhkan pengobatan. Survey PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Aksi Gerakan Pantaiku Bersih
Terakhir yang paling berkesan lagi yaitu ketika terpilih bisa ikut mensukseskan program Bhakesra 2013, delegasi dari Rumah Zakat. Mengunjungi pulau terluar Indonesia bagian barat diantaranya; pulau Tello, Sipora dan Siberut. Memberikan kornet super qurban. Memberikan motivasi belajar dan membaca kepada anak-anak disana.
Aktivitas sebagai relawan memberikan banyak pengalaman, bertemu orang-orang baru, bisa berbagi. Terlebih berbagi itu menyenangkan, berbagi itu gaya, berbagi itu gue bangeett. Dari relawan juga kita selalu diajarkan untuk selalu hidup bersyukur atas apa yang kita miliki, bersahaja atas segala hal. Sederhana atas apa yang kita upayakan. Dengan hadirnya peringatan hari relawan, semoga niat kita mendakwahkan kebaikan hanya untuk menggapai ridho Illahi. Memotivasi kita untuk terus membantu sesama, untuk terus belajar dan menggali potensi yang dimiliki. Apapun profesimu Relawan nomor satu.
@Volunteering #ProudtobeVolunteer #IVD2015






1 komentar:

  1. Waaahhh keren teh sumi, smoga berkah Allah slalu terlimpah utk teteh dan relawan2 keren lainnya :) Amiinn....

    BalasHapus